Minggu, 29 Maret 2009

Tiga Abad Pencurian Kayu Di Jawa

Aturan yang akan terus sampai hari ini adalah alasan lestarinya 'protes tradisi' masyarakat di sekitar hutan yang muncul dalam bentuk pencurian kayu. Bagi mereka, mengambil kayu dari hutan tidak lebih dari memanfaatkan alam ciptaan Tuhan-yang dimaksudkan untuk semua manusia-bunga, seperti yang dinyatakan oleh Samin Surosentiko pada awal abad ke-20.
Pencurian rutin ini dikembangkan dari tradisi protes bahwa kegiatan ekonomi menjadi lebih terorganisasi dan terstruktur. Penyertaan modal, perkembangan pasar dan industri kayu jati dan perlindungan dan keamanan kerja sama untuk memperkuat infrastruktur pencurian kayu di Jawa. Pada tahun 1998, ketika cukup alasan untuk melakukan protes kepada pihak berwenang, massa-hutan infrastruktur kemudian bebas untuk bekerja sama dengan pencurian mengekskalasi rutin menjadi penjarahan besar-besaran.
Bagaimana Pencurian Kayu Bekerja

Tidak ada komentar:

Posting Komentar